Ahok Marah (Lagi) Pada Pejabat DKI “ BPKD Brengsek…! Udah Bajingan Ini”
22.04 |
Ahok Marah Lagi
- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali naik pitam terhadap
pejabat Pemprov DKI Jakarta saat memimpin sebuah rapat. Penyebabnya adalah
rumitnya birokrasi dan administrasi jika swasta ingin menyumbang sesuatu dan
memasang iklan di dalamnya.
Saat memasuki ruang rapat, tanpa basa-basi, Basuki langsung
bicara dengan nada tinggi dan seolah memarahi para pejabat DKI yang berada di
samping kirinya.
"Di mana salahnya mau menyumbang bus, terus ditolak,
dan mesti bayar pajak reklamenya? Mungkin DKI memang sengaja mau batalkan dan
lebih suka nyolong-nyolong dari tender," kata Basuki dengan nada tinggi,
di Balaikota Jakarta, Selasa (11/3/2014).
Pertemuan ini beragendakan serah terima 30 bus sedang dari
beberapa perusahaan swasta kepada Pemprov DKI. Selain menyumbang transjakarta,
pihak swasta hanya menginginkan memasang reklame di bus tersebut. Hanya,
Pemprov DKI menarik pajak reklame dari bantuan tersebut.
Basuki tidak sepakat dengan peraturan tersebut. Menurut dia,
seharusnya perusahaan yang menyumbang transjakarta dibebaskan untuk memasang
reklame. Muka Basuki memerah karena terus mengeluarkan pernyataan dengan nada
yang tinggi karena heran. Berulang kali Basuki mengangkat telunjuknya ke arah
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Widjajanti,
Kepala Dinas Pelayanan Pajak Iwan Setiawandi, Kepala Biro Hukum Sri Rahayu, dan
Asisten Sekda bidang Pembangunan Wiriyatmoko.
"Mereka ini menyumbang, lho. Aku enggak mengerti, orang
mau nyumbang bus, pakai duit dia, kenapa mereka mesti bayar pajak iklan
juga?" tekan Basuki sambil menggebrak meja yang cukup mengagetkan para
peserta rapat.
Basuki tak habis pikir mengapa BPKD mempersulit pihak swasta
dengan birokrasi yang rumit. Pihak swasta diharuskan mengurus berkas berulang
kali ke BPKD. Kemudian, Basuki bertanya kepada Pargaulan Butar-Butar, Kepala
Unit Pengelola Transjakarta. Dengan nada tinggi, Basuki bertanya apakah Jakarta
saat ini tidak membutuhkan transjakarta?
Butar-Butar kemudian mengangguk tanda mengiyakan bahwa
Jakarta membutuhkan transjakarta. Basuki juga heran mengapa DKI lebih memilih
untuk mengoperasikan transjakarta yang memiliki komponen yang tidak sesuai,
daripada menerima sumbangan bus dari swasta.
Kemudian, Kepala BPKD Endang Widjajanti menyanggah
pernyataan Basuki. Endang memiliki alasan mengapa pihaknya menarik pajak
reklame di tubuh bus. Menurut dia, apabila DKI tidak menarik pajak, maka negara
akan mengalami kerugian.
Mendengar itu, Basuki kembali menggebrak meja. "Merugikan
negara di mana? Kasih saya hitungannya, enggak masuk akal itu. Benar-benar BPKD
ini keterlaluan. BPKD brengsek, udah bajingan ini," ujar Basuki lagi
sambil kembali menggebrak meja. (kompas)
Maju terus pak Ahok, memang pejabat yang suka main mata
begitu mesti digebrak !
marah juga asal ada alasanya
BalasHapusObat Alami Asam Urat
Obat Darah Tinggi
Obat Segala Jenis Kanker
Obat Herbal Tasikmalaya