WASPADA, 2 Milyard Orang Akan Terkena Kanker Akibat Ponsel
22.07 |
Ponsel atau Telepon Seluler alias HP sudah tidak bisa lepas
dari kehidupan kita. Tapi dampak penggunaan ponsel ini masih menyisakan
perdebatan panjang hingga saat ini. Ada pihak yang menyakini bahwa radiasi
ponsel dapat mengganggu kesehatan. Namun, ada juga yang bersikukuh bahwa ponsel
tidak berbahaya.
Walau masih dalam perdebatan, tapi tak ada salahnya jika
kita lebih bijaksana saat menggunakan ponsel untuk menghindari bahaya
radiasinya. Seperti yang dikutip dari detikinet, ada beberapa penyakit yang
mungkin bisa disebabkan oleh radiasi telepon genggam. Apa saja?
1. Kanker Otak
World Health Organization (WHO) mengungkapkan radiasi ponsel
dapat menyebabkan kanker otak. Radiasi ponsel dikategorikan sama dengan zat
karsinogenik berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform. Penelitian
dilakukan oleh tim yang terdiri dari 31 ilmuwan dari 14 negara, termasuk
Amerika Serikat, menemukan cukup bukti untuk mengkategorikan radiasi ponsel
sebagai sejenis zat berbahaya bagi manusia. Mereka menemukan bukti peningkatan
glioma dan peningkatan resiko kanker otak akustik neuroma bagi pengguna ponsel.
2. Risiko Pada Anak
Laporan dari International EMF (Electromagnetic Field)
Collaborative yang ditulis kelompok peneliti internasional pernah mengakui
adanya kemungkinan munculnya kanker akibat terstimulasi penggunaan ponsel,
terlebih bagi anak-anak. "Kami menyarankan perhatian yang lebih besar bagi
anak-anak yang memakai ponsel karena jaringan otak mereka masih dalam tahap
perkembangan," ujar Terry Svain dari Occupation and Environmental Cancer
Committee.
3. Risiko Terhadap Ibu Hamil
Para peneliti di Yale University mempelajari efek radiasi
yang dihasilkan dari perangkat genggam dengan melakukan percobaan kepada tikus
yang sedang hamil. Studi ini untuk menentukan mengenai kemungkinan cacat
perkembangan bagi bayi yang terkena paparan radiasi ponsel cukup lama.
Setelah melakukan sejumlah penelitian, kesimpulan sementara
adalah paparan radiasi pada ponsel dalam jangka tertentu ternyata dapat
menyebabkan bayi yang lahir mengalami dampak negatif pada otak, dan besar
terkena risiko ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). ADHD sendiri
merupakan gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak
hingga menyebabkan aktifitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung
berlebihan.
4. 'Membunuh' Sperma
Para pakar di pusat kesehatan Cleveland Clinic, Amerika
Serikat memaparkan, produksi sperma pada pria terpengaruh oleh frekuensi
pemakaian ponsel. Semakin lama pria memakai ponsel, semakin besar kemungkinan
produksi sperma mengalami gangguan. Kesimpulan tersebut diambil dari penelitian
yang dipublikasikan di jurnal 'Fertility and Sterility'.
Para peneliti melibatkan sampel sebanyak 361 pria dalam
kurun waktu satu tahun. Menurut Dr. Ashok Agarwal yang memimpin penelitian ini,
penurunan produksi sperma ini otomatis berpengaruh terhadap tingkat kesuburan
pria dalam menghasilkan keturunan. Ia memaparkan, lelaki yang memakai ponsel
dalam waktu empat jam atau lebih tiap harinya, mengalami produksi sperma yang
sangat rendah.
Dilansir FoxNews, penurunan jumlah sperma ini diduga
disebabkan oleh gelombang elektromagnetis ponsel. Meski demikian, seperti yang
sering terjadi pada penelitian semacam ini, lagi-lagi belum ada bukti yang
benar-benar pasti mengenai kesimpulan para dokter tersebut.
Tahun 2020 Diperkirakan 2 Miliyar Orang Terkena Kanker Dari
Gelombang Sinyal Seluler
Penelitian dan survei yang dilakukan oleh Australian Health
Research Institute mengindikasikan bahwa dengan semakin meningkatnya milyaran
volume radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh milyaran HaPe, internet,
intranet serta data komunikasi tanpa kabel lainnya, maka hal tersebut akan
mengakibatkan kepada hampir sepertiga jumlah penduduk dunia (kira-kira dua
milyar orang) terkena penyakit-penyakit seperti penyakit telinga, mata dan
kanker otak, disamping penyakit utama lainnya seperti sakit jantung, impotensi,
migren dan ayan.
Menurut laporan-laporan tersebut, jaringan sel pada
anak-anak lunak dan oleh karenanya lebih mudah terpengaruh ketika menggunakan peralatan
tanpa kabel serta perangkat-perangkat lainnya, maka janganlah mereka dianjurkan
untuk menggunakan HaPe.
Pengaruh fatal dan volumetrik dari radiasi elektromagnetik
yang dikeluarkan terutama sekali oleh HaPe, antena HaPe, menara, tiang antena,
menara transmisi, microwave oven, sistem peralatan dan perlengkapan tanpa kabel
lainnya.
Pengaruh-pengaruh yang berbahaya dari radiasi
elektromagnetik ini telah dinyatakan dan ditegaskan berulangkali oleh banyak
lembaga-lembaga penelitian medis dan ilmiah dunia, termasuk
Kementrian-kementrian Kesehatan berbagai negara, WHO (Organisasi Kesehatan
Dunia) dan sekarang sudah diakui dan ditegaskan oleh Pemerintah India yang
disampaikan melalui press release baru-baru ini.
Gambar di atas dikeluarkan oleh Radiation Nuclear and Safety
Authority of FINLAND memperlihatkan serta membuktikan bagaimana seriusnya
akibat buruk radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh HaPe yang dapat
merusak berbagai sel-sel tubuh manusia serta menyebabkan berbagai penyakit
fatal yang tidak dapat disembuhkan. (viva.forum)

!>
0 comments:
Posting Komentar