Bersedia Jadi Capres, Jokowi Keblinger Kekuasaan ?
22.51 |
Jokowi Capres - Ketua Forum Masyarakat Handarbeni
Jawa Tengah, Agus Kiswadi, menilai, keputusan Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo(Jokowi) menerima mandat dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk
maju dalam pencapresan menandakan bila orang nomer satu di DKI Jakarta itu
keblinger akan kekuasaan.
Menurut Agus -panggilan akrab-, sebenarnya dari awal arah
politik Jokowi sudah bisa ditebak. Bila mantan Wali Kota Solo itu tidak
keblinger kekuasaan, tentu saja bukan jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang
dikejarnya.
"Saya sebagai orang Jawa Tengah, tidak pernah bangga
terhadap Jokowi. Kalau Jokowi itu murni ingin menjadi seorang pemimpin,
seharusnya dia (Jokowi) mencalonkan diri sebagai Gubenur Jawa Tengah, bukan
sebagai Gubenur DKI Jakarta," papar Agus saat ditemui di Solo, Jawa
Tengah, Jumat (14/3/2014).
Agus mengaku tak habis pikir dengan pola pemikiran Jokowi.
Pasalnya, keinginan Jokowi untuk menjadi Gubenur DKI Jakarta yang memiliki APBD
jauh lebih besar dibandingkan Jawa Tengah sudah terkabul.
Untuk kedua kalinya, mandat kepercayaan rakyat Solo dan
Jakarta kepadanya tidak bisa diselesaikannya dengan baik, sehingga sangat
terlihat sekali bila Jokowi bukan seorang pemimpin yang teguh memegang amanat
rakyat. Jokowi lebih mementingkan mandat dari partainya untuk mengorbankan
warga Jakarta.
"Mau jadi Gubenur dengan APBD yang jauh lebih besar sudah dikabulkan, terus sekarang mau jadi
Presiden. Solo ditinggal, sekarang Jakarta ditinggal, ini berarti Jokowi
benar-benar keblinger jabatan,"
jelasnya.
Meskipun semua warga negara memiliki hak untuk mencalonkan
diri sebagai Presiden, tapi seharusnya Jokowi itu menyelesaikan tugas-tugasnya
terlebih dahulu terhadap Jakarta.
Paslanya, mandat warga Jakarta kepada Jokowi baru saja
diberikan, sehingga masalah Jakarta diselesaikan terlebih dahulu.
"Keinginan Jokowi mengelola PAD Jakarta yang berlimpah saja tidak
berhasil. Jakarta tetap saja banjir, gimana mengelola triliunan PAD negara, mau
jadi apa negara ini," jelasnya.
"Apa Jokowi ingin melihat kehancuran Jakarta. Apakah
tidak ada kemungkinan warga Jakarta
menuntut pemilihan ulang. Kalau Jokowi meninggalkan kursi Gubernurnya,
bisa-bisa Jakarta bergejolak. Apa itu yang diinginkan Jokowi," pungkasnya.(okezone)
0 comments:
Posting Komentar