Pembunuhan Sara: Sebelum Dibunuh Ade Sara Dilepas Bajunya
21.16 |
Dalam rekontruksi pembunuhan Ade Sara, dua tersangka kasus
dugaan pembunuhan berencana terhadap Ade Sara yaitu Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa
Ramadhani (19), mengaku sempat menyiksa korban. Bahkan, keduanya sempat
melepaskan baju Sara. Hal tersebut dilakukan agar korban tidak melarikan diri.
Hal ini terungkap dalam rekonstruksi kasus pada Kamis
(3/4/2014) oleh tim penyidik Polda Metro Jaya. "Dari Menteng ke Taman
Mini, perjalanannya lewat Cawang. Di situlah buka bajunya," kata Kepala
Unit V Jatanras Polda Metro Jaya Komisaris Antonius Agus Rahmanto.
Antonius mengatakan, setelah membuka baju korban, pelaku
kemudian meminta Sara memakan tisu dan koran agar ia tidak teriak.
"Penyumpalan di luar rencana. Tujuannya biar nggak teriak, nggak kabur.
Kondisi tanpa baju kan dia nggak bisa keluar," katanya.
Seusai berkeliling, mobil Hafitd sempat mogok di wilayah
Kemayoran akibat kerusakan pada aki. Di sana, Sara sudah meninggal akibat
penganiayaan. Mayatnya kemudian dipakaikan baju kembali, lalu ditutupi koran.
Dalam rekonstruksi di Mapolda Metro Jaya tersebut, sebanyak 40 adegan
diperagakan.
"Adegan penganiayaan ada di adegan ke-8 sampai ke-20.
Di sepanjang itu, hukuman dilakukan kepada Ade Sara. Dilakukan gantian, Syifa dan Hafitd," katanya.
Sementara itu, dari pengakuan tersangka, alat kejut listrik
yang digunakan untuk menyetrum korban bukan sesuatu yang secara sengaja
dipersiapkan untuk melakukan pembunuhan. "Kalau dari pengakuan tersangka,
alat setrum dibawa ke mana-mana. Buat jaga diri, bukan khusus untuk ini,"
ujar Antonius.(kompas)
0 comments:
Posting Komentar